chat box

Entri Populer

ym

status yang punya blog

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

24 Des 2011

Harus Punya Pacar ato nggk?

Kalau ga pacaran berarti ga laku, atau ga gaul, Hmm , , , bener ga yach??
Pas lagi nongkrong di Tanya ma temen2. “Bokin lho sekarang siapa?” (bingung dh mau jawab apa klo yang jomblo) hhehehe
Sepertinya banyak yang berpikiran begitu. Klo nggk punya pacar itu nggk keren, nggk gaul bahkan Temen-temen ane aja nie. Klo jomblo seminggu aja udah kaya duda nggk laku katanya ^^. (Nulis sambil di getok ama yang ngerasa di omongin).
Tambahan nie. “klo kita udah ngerasa hub kita sama c doi mulai goyang. Harap segera berpindah haluan. Jadi sewaktu – waktu kapal hancur alias putus. Kita sudah bias berlayar dengan kapal yang lain ( cw baru pastinya) ççç @bukan penulis yang tulis oc ^^
Menurut ane nie, status orang itu Cuma ada 3
Yang pertama Single- alias lajang,
pacaran ato nggk yach?
Yang ke dua Married-alias udah nikah, and
Yang ke tiga widowed- bagi yang menjanda/menduda. Nah lalu, ‘berpacaran’ ini apa dun??
Ya Meskipun ‘berpacaran’ itu digolongkan dan diakui sebagai sebuah ‘status’ oleh berbagai jejaring (sebut saja Facebook dan kawan-kawan :)),



Karena kata ‘cinta’, muncul kalimat berikut  
“aku hanya untukmu, kau hanya untukku”,
“aku hanya milikmu, aku mencintaimu”,
“kaulah satu-satunya”, dan bla bla bla , , , ,  hahahahah ketawa dlu ah jadi inget memories
Kemana-mana sama pacar, mau ngapain aja juga harus bilang dulu sama si pacar. Belum lagi harus rajin komunikasi biar tetap mesra. Kalau orang normal, biasanya harus repot-repot menjaga perasaan pacarnya (kalau orang heartless, meskipun pacaran, mereka ga peduli apakah kelakuan mereka menyakiti pasangannya atau tidak). ‘Menjaga perasaan’ ini dapat ditunjukkan dengan sikap ‘menjaga jarak’ dengan lawan jenis. Kan repot kalau si pacar cemburu waktu liat kita jalan sama cewek/cowok lain. BENER Kaaaann??
Tuh, liat deh. Repot banget kan pacaran itu? Ribet. Waktu awal-awal pacaran sih enak, seakan bakal ‘bahagia selamanya’. Tapi lama-kelamaan, pasti nongol masalah satu per satu. Yang awalnya merasa klop banget, trus marahan karena ‘ketidakcocokan’. Yang tadinya mesra banget karena merasa si pacar adalah orang terbaik di seluruh dunia, eh malah putus karena ternyata si pacar ini adalah penipu besar. Atau, kalau udah pacaran agak lama, muncul pemikiran seperti : ah, si pacar ini sudah berubah, dia udah ga sayang lagi sama aku!
Nanti kalau putus, juga merepotkan. Bingung mau mulai dari mana acara buang-membuang kenangan tentang si pacar, eh si mantan. Abis deh itu tisu gara-gara menangisi mantan seharian. Orang sekitar mungkin harus berusaha keras untuk membuat kita jadi ceria seperti sedia kala
Tapi anehnya, meski udah mengalami siklus berkenalan-pendekatan-pacaran-bahagia-bermasalah-putus berkali-kali, kebanyakan orang teteeep aja doyan pacaran. Habis putus dari yang satu, cari lagi yang lain. Alasannya, mumpung belum menikah, jadi harus memanfaatkan waktu untuk milih-milih calon pasangan hidup. Alasan lainnya, hidup susah kalau ga ada pacar. Soalnya kalau punya pacar, enak, ada yang merhatiin. *padahal kan temen yang baik juga selalu merhatiin yah hahah*

Hehehe Kalo Kamu GMN???
23 Des 2011

Mengapa Kita memilih Menjadi guru??

1. Potensi murid
Karena potensi ini merupakan sebuah hal yang menarik, karena setiap tahun akan selalu muncul tantangan baru yang diikuti dengan potensi baru untuk sukses. Mendidik lagi bibit-bibit baru dan tentu dengan inovasi dan improvisasi baru dalam cara bimbingan agar dapat menciptakan generasi yang bermutu.




2. Kesuksesan murid
Kesuksesan murid akan membawa pada kelangsungan karier seorang guru. Setiap murid yang tidak mengerti tentang satu hal lalu belajar untuk mengetahuinya lewat bantuan guru , akan memberikan perasaan gembiraseorang guru . Dan ketika seorang murid yang telah diprediksikan tidak naik kelas bisa berhasil di tangan guru, maka ini bisa membuat stres yang biasanya datang dalam pekerjaan hilang. Bayangkan perasaan yang dirasakan ketika ada seorang murid yang berhasil karena kerja keras guru
 Bangga juga kan bsa melihat hasil didikan menjadi orang yang sukses...




3. Mengajar=belajar
Guru akan mempelajari sesuatu dengan lebih baik ketika mulai mengajar tentang hal tersebut. Ketika berada di bangku kuliah, guru hanya mempelajari segala sesuatu yang harus dipelajari dan ditanyakan ketika ujian. Tapi ketika menjadi seorang guru, pertanyaan dari para murid akan membuat kita menggali lebih dalam tentang suatu hal. Jadi ilmu antar si anak didik dengan guru juga bisa saling sharing...menjadi suatu hal yang baik dalam menambah pengalaman dari kedua pihak.


4. Daily humour
Memiliki selera humor yang baik, maka kita akan menemukan banyak hal untuk tertawa setiap hari. Kadang-kadang silly jokes bisa membuat para murid tertawa, atau jokes tersebut bisa berasal dari para murid. Terkadang para murid bisa memberikan sebuah pernyataan yang sangat lucu tanpa mereka sadari. Inilah yang akan membuat kita menikmatinya.




5. Awet muda
Berada di tengah orang-orang muda setiap hari akan membantu kita mengingat tentang tren dan juga ide-ide terbaru dari 'daerah jajahan' kita Ini juga membantu memecahkan segala hambatan. Bisa menambah semangat riang gembira, mengurai dari rasa stress yang ada.



6. Penguasa kelas
Sekali seorang guru menutup pintu dan mulai mengajar, maka ia benar-benar menjadi seseorang yang paling berhak untuk memutuskan segalanya. Tidak banyak pekerjaan yang mengizinkan individu untuk bisa berkreatifitas di banyak ruang dan juga berkuasa atas banyak hal seperti profesi ini. Bisa menjadi sang moderator kelas dari anak-anak didiknya


7. Sangat kondusif untuk keluarga
Jika telah memiliki anak, bekerja sebagai seorang guru memberikan kesempatan pada kita untuk memiliki hari libur yang bisa dihabiskan bersama-anak-anak. Seburuk-buruknya, jika kita harus membawa PR ke rumah, tetap saja kita bisa sampai di rumah sama seperti anak-anak kita. Bahkan jika kita memanfaatkan waktu luang untuk memberikan les tambahan pada para murid, kita tetap bisa mengatur waktu sesuka hati. Jadi bekerja sebagai guru sangat fleksibel bagi kita yang sudah berkeluarga.



Disamping memberikan bimbingan kepada si anak, bisa juga dapat mengetahui perkembangannya psikologisnya, memberikan pengajaran yang lebih baik kepada si anak.
saling lebih dekat juga dengan dukungan si istri, membuat keluarga menjadi harmonis bukan?.... :)




8. Keamanan bekerja
Untuk beberapa komunitas, profesi guru termasuk langka. Jadi bisa dipastikan kita bisa selalu mendapatkan pekerjaan, walaupun harus menunggu sampai tahun ajaran baru, dan terkadang mengharuskan kita untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah. Persyaratan untuk menjadi guru di tiap daerah mungkin berbeda- beda, tapi sekali kita membuktikan kesuksesan sebagai guru, akan relatif mudah untuk bergerak menemukan pekerjaan baru. Jika masih miskin pengalaman, menjadi guru privat bisa mengisi pengalaman yang kita butuhkan.


9. Liburan
Ketika para murid libur panjang, kita juga mendapatkan kesempatan yang sama. Kita bisa memanfaatkannya untuk berlibur bersama keluarga atau melakukan pekerjaan paruh waktu yang lain.


10.Guru itu Model
Bisa dikatakan menjadi guru itu adalah sang model bagi anak-anak didiknya, dari segi penampilan, sopan santun, kharismatik dan apa yang ada didalam dirinya. Guru mencerminkan sifatnya kepada murid-murid.
jadi Cerminkan sifat yang baik kepada anak didik yaa... ^^


Apalagi ditambah dengan paras guru yang menarik, bisa menjadi semakin menarik yang diajarkan lho... :)


11.Menjauhkan diri dari sifat yang negatif
Guru yang baik dan berkualitas seyogyanya kan mencontohkan sifat yang baik toh, hal ini juga bisa menjadikan kita agar menjauhi dari sifat yang negatif. misalkan pergi ke diskotik, mabuk-mabukan, dll
setidaknya dapat mereduksi hal-hal yang tidak baik.




12.Amal kebaikan yang tak akan pernah putus
Ketika menjadi guru, guru menyampaikan materi demi materi. Di tiap suatu hal yang diajarkan kepada anak didik, itu merupakan hal kebaikan yang mulia. Mendidik kebaikan, memupuk sikap, moral, budi luhur disamping juga mengajarkan pengetahuan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.
melihat si anak didik menjadi sukses atas bimbingannya, sungguh luar biasa


kita bisa membaca, menulis, berhitung tentu ada yang mengajari toh...
guru itu bisa dibilang siapa saja yang mengajarkan kebaikan kepada seseorang


Dan amal kebaikannya pun tidak akan pernah putus walaupun sampai akhir hayat.
Walaupun si guru itu telah meninggal skalipun, ilmu yang diberikan kepada anak didiknya masih bermanfaat, dan bahkan berkembang luas. Itulah guru…mulia pekerjaannya...

Luar biasa bukan??

tapi secara keceluruhan...apapun pekerjaannya (yang baik)...jika kita niat tulus dan berusaha, pasti akan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain...



ayo mari kita berusaha lebih keras lagi dalam memajukan pendidikan ini...
setidaknya lebih semangat lagi belajarnya...kan masih kuliah hehehehehe

God Bless Us
19 Des 2011

rahasia di balik angka 9 dan 6


696666999999666999999666666669999666666666666699666/9
69666999999996999999996666699669966666666666669966699
69666699999999999999966669966669966666666666669966699
69666666999999999999666999999999966666696666669966699
69666666669999999966666666666669966666999666669966699
69666666666699996666666666666669999999969999999966699
69666666666669966666666666666669999999666999999966699

Cara Melihat
Rahasia Dibalik Angka 6 & 9:
1. Tekan CTRL+F
2. lalu tekan 9
3. dan Tekan CTRL+enter


18 Des 2011

Heboh!! Gereja Pajang Iklan Natal 'Ayah dan Ibu Yesus Seranjang Tanpa Busana

Ahad, 18 Dec 2011


WELLINGTON (voa-islam.com) – Suasana Natal di Selandia Baru diramaikan oleh reklame Yusuf dan Maria yang dilukiskan beradegan ranjang –maaf- tanpa busana.
Sebuah iklan gereja di Selandia Baru yang dimaksudkan untuk "menantang stereotip" tentang kelahiran Yesus Kristus menuai kecaman.
Iklan di billboard itu memperlihatkan Yusuf berwajah sedih sedang berbaring di samping Maria di bawah tulisan, "Poor Joseph. God was a hard act to follow" (Malang benar nasib Yusuf. Tuhan telah berusaha keras untuk mengikutinya).
Gereja St Matius di Auckland membuat papan iklan itu, mengatakan pihaknya bermaksud untuk memancing perdebatan.
Tetapi, Gereja Katolik, di antaranya, telah mengecamnya "tidak pantas" dan "tidak sopan".

Beberapa jam setelah dipasang, iklan itu dirusak dengan cat cokelat.

Pendeta gereja, Archdeacon Glynn Cardy, mengatakan tujuan iklan itu untuk mencerca penafsiran harfiah dari kisah konsepsi Natal.
"Apa yang kami coba lakukan adalah membuat orang berpikir lebih dalam tentang Natal," katanya kepada New Zealand Press Association (NZPA). "Apakah tentang Tuhan menurunkan sperma sehingga seorang anak akan lahir atau itu tentang kekuatan cinta di tengah-tengah kita seperti yang terlihat dalam Yesus?"
Dia mengatakan kepada NZPA bahwa gereja telah menerima e-mail dan telepon tentang gambar kontroversial itu. "Sekitar 50 persen mengatakan mereka menyukainya dan sekitar 50 persen mengatakan itu sangat ofensif," katanya. "Tapi itu dari sekitar 20 respons--ini adalah Selandia Baru."
Tapi Lyndsay Freer, juru bicara Keuskupan Katolik Auckland, mengatakan poster itu menyinggung orang Kristen. "Tradisi Kristen selama 2.000 tahun adalah bahwa Maria tetap perawan dan bahwa Yesus adalah anak Allah, bukan Yusuf," katanya kepada New Zealand Herald. "Poster itu tidak pantas dan tidak sopan."
Kelompok Family First mengatakan setiap perdebatan tentang kelahiran itu harus diadakan di dalam gereja. "Menghadapkan anak-anak dan keluarga dengan konsep itu di papan iklan jalanan benar-benar tidak bertanggung jawab dan tidak perlu," kata Direktur First Family Bob McCroskrie pada situs berita stuff.co.nz.

[silum/bbc, tpo]

Ref http://www.facebook.com/ninuk.a.ummah


Are You Winner Or Loser??



With Others on “Teamwork”
Winners are a part of the team;
Losers are a part from the team.

With Others on “Empathy”
Losers follow the philosophy, "Do it to others before they do it to you."
Winners follow the philosophy of empathy: "Don't do to others what you would, not want them to do to you";

With Others on “Help”
Winners help others to win.
Losers refuse to help and think only about their own benefit.

With Others “Respect”
A Winner respects those who are superior to him And tries to learn Something from them.
A Loser resents those who are superior and rationalizes their achievements.

With Others on “Like minded People”
Losers find like minded people like themselves that will drag them to failure.
Winners find like minded people like themselves that can bring them to greater height.

Winners are achievers
Losers are sustainer's

Winners are far-sighted
Losers are short-sighted

Winners transcend environment
Losers controlled by environment

Winners are self-confident and never jealous of others
Losers have inferiority complex and are always jealous or others

Winners are self-acceptant and never make any comparison with others
Losers always compare themselves with others

Winners consider problems as a stepping stone
Losers consider problems as a stumbling block

Winners see problems as a challenge
Losers see problems as a burden

Are You Winner Or Loser??

When The Winner and Loser Act

Acting on “Behavior”
Losers doubt.
Winners are certain.

Acting on “React”
Winners are humble.
Losers are egoistic.

Acting on “Dream”
Losers dream in bed.
Winners dream in the day.

Acting on “Value”
Losers stand firm on petty things but compromise on values.
Winners stand firm on values but compromise on petty things;

Acting on “Do-It-Yourself”
Winners make it happen;
Losers let it happen.

Acting on “Working”
A Winner works harder than A Loser, and has more time;

A Loser is always “too busy” to do what is necessary.

Acting on “Problem”
A Winner goes through problems;

A Loser tries to go around it.
Acting on “Solution”
Winners focus on solutions.
Losers focus on problems.

Acting on “Crisis”
Winners find opportunities in crisis.
Losers complain
about crisis.

Acting on “Commitment”
“A winner makes commitment.
A loser makes promises.”

Acting on “Promise”
Winners make commitment and keep them no matter what.
Losers make promises that they always break.

Acting on “Compromise”
A Winner knows what to fight for and what to compromise on;
A Loser compromises on what he shouldn’t and fights for what isn’t worth fighting about.


Acting on “Planning”
Winners plan.
Losers hate having a plan.

Acting on “Responsibility”
Losers blame others.
Winners take responsibility.

Acting on “Program”
The Winner is always has
a program;
The Loser always has
an excuse.

Acting on “Positive”
“The winner persistently
programs his pluses;
the loser mournfully
magnifies his minuses.”

Acting on “Achievement”
Winners are persistent and will do whatever it takes to achieve their goal.
Losers give up when
obstacles pop up.

Acting on “Work”
Winners work hard.
Losers avoid work.

Acting on “Consistency”
Winners take action consistently.
Losers refrain from taking action and lack consistency.

Acting on “Wholeheartedly work”
Winners give their best for the things that they decide to do.
Losers work half heartedly in everything that they do.

Acting on “Solution”
The Winner is always part of the answer;
The Loser is always part of the problem.

Acting on “Improvement”
Winners always find a better way to do things.
Losers stick to one way
of doing things.

Acting on “Trying more”
Winners try different strategies when they are not getting the results they want.
Losers do the same thing over and over again expecting different results.

Acting on “Skill”
Winners continue to hone their skill every other day without fail.
Losers make little effort in honing their skill.

Acting on “Control”
Winners control their own destiny.
Losers leave everything
to their fate.

Acting on “Comfort Zone”
Losers stay in
Their comfort zone.
Winners constantly expand their comfort zone.

Acting on “Time Management”
Winners manage their time well and indulge in high value activities that will bring them closer to their goals.
Losers lack time management skills and indulge in time wasting activities like playing games and watching re runs for the umpteen time.

Acting on “Failure”
Losers fear failure and
avoid them at all cost.
Winners take failure in their stride and learn from them.

Acting on “Present”
Winners enjoy being in the present and learn from the past.
Losers live in the past.

Acting on “Personal Development”
Winners make personal development a priority.
Losers neglect personal development.

Are You Winner Or Loser??



Saying on “Skill”
A winner doesn't talk about what he'll do if he wins, but knows what he'll do if he loses.
A loser doesn't know what he will doing if he loses, but talks about what he'll do if he wins

Saying on “Argument”
Winners use hard arguments but soft words;
Losers use soft arguments but hard words.

Saying on “A Way”
A Winner says, “Let’s find a way”;
A Loser says, “There’s no way”.

Saying on “Possibility”
The Winner says," It may be difficult but it is possible";
The Loser says, "It may be possible but it is too difficult."

Saying on “Doing”
Winners say," I must
do something";
Losers say, "Something must be done."

Saying on “Mistakes”
When a Loser makes a mistake, he says," It wasn't my fault."
When a Winner makes a mistake, he says," I was wrong";

Saying on “Correction”
A Winner shows he’s sorry by making up for it;
A Loser says “I’m sorry” but does the same thing next time


Are You Winner or Loser?



Thinking on “Opportunity to win”
Winners see possibilities;
Losers see problems.

Thinking on “Destination”
Winners see the gain
Losers see the pain;

Thinking on “Obstacle”
The Winner sees an answer for every problem;
The Loser sees a problem for every answer.

Thinking on “Trend”
Winners see the potential;
Losers see the past

Thinking on “Living”
Winners enjoy being in the present and learn from the past.
Losers live in the past.

Thinking on “Choices”
Winners think about how they can achieve.
Losers give excuses.

Thinking on “Fear”
Winners face their fear, accept it and take the leap.
Losers dwell in their fear.

Thinking on “Win and lose”
A Winner is not afraid of losing;
A Loser is secretly afraid of winning

Thinking on “Direction”
Winners think whether the crowd is going in the right direction. If not, he will walk the other direction.
Losers follow the crowd.

Thinking on “Learning”
Losers consider themselves as an expert even though they know little.
Winners believe there are always things to be learn.

Thinking on “Goal”
Winners have dreams;
Loser have schemes.
Thinking on “Leading”
16 Des 2011

Mata Kuliah Structure (WH Question)



buat rekan - rekan yang mau lihat contoh materi structure (wh - question)
silahkan lihat contohnya di sini
but you should Remember PLAGIARIMS IS CRIME
Silahkan sedot contohnya
Disini

pulsa

PulsaSuper.Com PulsaSuper.Com

ziddu

ReviewMe

ReviewMe

pengunjung

daftar adf.ly di sini

Pulsa Gratis

PulsaSuper.Com PulsaSuper.Com PulsaSuper.Com

Translate